9 Okt 2019

05 - Lampu Otomatis

Lampu Otomatis

Pada latihan sebelumnya kamu menggunakan potensiometer, dimana nilai hambatannya dapat berubah-rubah ketika kamu memutar knobnya. Dilatihan sekarang ini kamu akan menggunakan photoresistor.

Photoresistor: merupakan sebuah variable resistor yang sensitif terhadap cahaya dimana hambatanya dapat berubah-ubah tergantung seberapa cerah cahaya yang mengenai sensor tersebut.

Kebutuhan Komponen:

— 1 x Arduino UNO
— 1 x Breadboard
— 1 x Photoresistor
— 1 x LED
— 1 x Resistor 330Ω
— 1 x Resistor 10KΩ
— 5 x Kabel Jumper

Perakitan:

Rangkaian


Upload Sketch:

Untuk mengisikan program ke board Arduino melalui PC/Laptop dapat menggunakan software Arduino IDE.

Apabila kamu tidak mau menggunakan PC/Laptop untuk mengupload sketch/program ke board Arduino, kamu masih bisa menggunakan handphone Android untuk mengisikan program ke Arduino menggunakan aplikasi Bluino Loader, cara uploadnya pun bisa dua cara melalui USB dengan menggunakan adapter OTG atau melalui Bluetooth.

Cara lain dapat juga upload sketch langsung melalui aplikasi ini ke Arduino melalui USB OTG atau Bluetooth dengan cara menekan ikon upload (tanda panah ke kanan) di bawah.
/*
  05 - Lampu Otomatis

  Menggunakan photoresistor untuk mengetahui intensitas cahaya disebuah ruangan, kemudian menyalakan LED ketika kondisi gelap.
*/

int ledPin = 7;          //pin yang terhubung dengan LED
int photoPin = A0;       //pin yang terhubung dengan photoresistor

int photoresistor = 0;              //variabel ini akan menyimpan nilai yang didasarkan dari dari hambatan photoresistor
int threshold = 750;                //jika photoresistor membaca dibawah nilai ini maka LED akan menyala

void setup() {
  Serial.begin(115200);             //memulai komunikasi serial
  
  pinMode(ledPin, OUTPUT);               //set pin 7 sebagai sebuah output yang dapat diset ke HIGH atau LOW
}

void loop() {
  //read nilai photoresistor
  photoresistor = analogRead(photoPin);   //membaca nilai photoresistor antara 0 sampai 1023 bergantung dari nilai hambatan photoresistor
  Serial.println(photoresistor);          //menampilkan nilai photoresistor pada serial monitor

  //jika nilai photoresistor value dibawah nilai threshold maka led menyala, dan begitu sebaliknya akan mati
  if (photoresistor < threshold){
    digitalWrite(ledPin, HIGH);         //menyalakan LED  
  } else{
    digitalWrite(ledPin, LOW);          //mematikan LED
  }

  delay(100);                       //jeda untuk membuat penampilan data mudah dibaca
}

Cara menggunakan:

Dalam program terdapat variable treshold untuk menyimpan sebuah nilai sebagai set point. Menggunakan fungsi if/else untuk membandingkan nilai variable pembacaan dari input sensor dengan nilai treshold, apabila nilai variable tersebut di atas nilai treshold (terang) maka LED mati, sebaliknya jika nilai variable tersebut di bawah nilai treshold (gelap) maka LED nyala. Buka serial monitor dan nilai variable dari photoresistor akan tampil.

04 - Lampu Tidur

Lampu Tidur

Pada Latihan kali ini kamu akan membuat sebuah lampu tidur menggunakan potensiometer sebagai inputan untuk mengontrol nyala redup terangnya sebuah LED.

Potensiometer: disebut juga rebagai variabel resistor. Memiliki tiga kaki, ketika diberi tegangan 5V antara kaki no 1 dan 3, pada kaki tengah atau no 2 dapat mengeluarkan tegangan atara 0V sampai dengan 5V tergantung dari posisi knob potensiometer.
Pembagi Tegangan: merupakan rangkaian sederhana yang dapat merubuah sebuah tegangan menjadi lebih kecil hanya dengan menggunakan dua resistor. Sebuah potensiometer merupakan apalikasi dari rangkaian pembagi tegangan yang sangat bagus. Tegangan dibagi secara proporsional berdasarkan hambatan anatara kaki tengah dengan kaki ground. rangkain pembagi tegangan tersebut akan kamu aplikasikan pada latihan ini dengan menggunakan potensiometer.

Kebutuhan komponen:

— 1 x Arduino UNO
— 1 x Breadboard
— 1 x Potensiometer
— 1 x LED
— 1 x 330 Ohm Resistor
— 6 x Kabel Jumper

Perakitan:

Rangkaian:

Upload Sketch:

Untuk mengisikan program ke board Arduino melalui PC/Laptop dapat menggunakan software Arduino IDE.

Apabila kamu tidak mau menggunakan PC/Laptop untuk mengupload sketch/program ke board Arduino, kamu masih bisa menggunakan handphone Android untuk mengisikan program ke Arduino menggunakan aplikasi Bluino Loader, cara uploadnya pun bisa dua cara melalui USB dengan menggunakan adapter OTG atau melalui Bluetooth.

Cara lain dapat juga upload sketch langsung melalui aplikasi ini ke Arduino melalui USB OTG atau Bluetooth dengan cara menekan ikon upload (tanda panah ke kanan) di bawah.

/*
  Lampu Tidur

  Menggunakan potensiometer untuk mengatur tingkat kecerahan sebuah LED.
*/

int ledPin = 6;       //pin yang terhubung dengan LED
int potPin = A0;       //pin yang terhubung dengan potensiometer

int potPosition;            //variabel ini akan menyimpan nilai dari tegangan masukan ke A0 yang berdasarkan posisi dari knob potensiometer
int calibratedpotPosition;  //variabel ini akan menyimpan nilai yang telah diskalakan/terkalibrasi dari nilai potPosition

void setup() {
  
  Serial.begin(115200);  //inisialisasi komunikasi serial pada 115200 bits per second.
  pinMode(ledPin, OUTPUT);    //Menentukan pin 6 sebagai output untuk sebuah LED.
}

void loop() {
  potPosition = analogRead(potPin);   //membaca tegangan dari pin A0 dan menyimpannya sebagai nilai potPosition
  Serial.println(potPosition);    //menampilkan nilai potPosition pada serial monitor

  calibratedpotPosition = map(potPosition, 0, 1023, 0, 255);  //menskalakan nilai potPosition dari 0 - 1023 menjadi 0 - 255.
                                                              //fungsi map() penggunaanya untuk sebuah bilangan skala yang linear.
                                                              //map(inputValue, fromMin, fromMax, toMin, toMax);

  analogWrite(ledPin, calibratedpotPosition);    //menggunakan fungsi analogWrite untuk dapat mengeluarkan output tegangan linear
                                            //dari sebuah pin digital/PWM antara 0 - 255 atau 0 - 5V. 
}

Serial Monitor: merupakan salah satu fitur yang paing penting yang terdapat di dalam software Arduino IDE. Ketika kamu membuat sebuah proyek dengan Arduino, ini akan sangat membantu untuk melihat dan mengetahui apakah nilai variable yang kamu gunakan di dalam programmu sesuai atau untuk mengetahui saat program kamu mengalami masalah dimana ada kode yang tidak bekerja dengan seperti yang kamu harapkan. Pada latihan ini akan memngenalkan kamu dengan Serial Monitor. Untuk membuka serial monitor kamu bisa mengklik icon yang bergambar kaca pembesar.

ANALOG OUTPUT (PWM): dengan perintah digitalWrite() dapat membuat sebuah pin menjadi kondisi ON (5V) atau OFF (0V), tapi bagaimana ketika kamu ingin 2.5V? perintah analogWrite() yang dapat mengeluarkan output 2.5V dengan cara membolak-balikan kondisi pin ON dan OFF dengan perbandingan waktu yang tertentu secara terus menerus, sehingga dengan perbandingan waktu 50% dari 5V akan menjadi 2.5V. Jadi dengan begitu mau tegangan berapapun antara 0 - 5V bisa memungkinkan, yang seperti ini yang dinamakan Pulse-Width-Modulation (PWM).

Cara menggunakan:

Kamu akan melihat nyala LED terang, redup atau bahkan mati tergantung dari posisi knob potensiometer. Dengan kamu memutar-mutar knob potensio akan mengatur tingkat kecerahan nyala LED. Selain itu kamu juga dapat membuka serial monitor dan melihat nilai yang terbaca oleh analog pin ketika kamu memutar-mutar potensiometer, jika kamu tidak dapat melihat nilai tersebut pastikan kamu telah memilih baudrate yang sesuai 115200.

02 - 8 x LED

8 x LED

Pada latihan pertama kamu telah menyelesaikan LED berkedip nyala dan mati. Sekarang saatnya untuk mencoba latihan yang sedikit lebih rumit yaitu dengan menghubunkan delapan LED sekaligus. Latihan ini bagus untuk melatih dalam memahami program dan bagaimana program tersebut berjalan di dalam Arduino.

Untuk mengendalikan beberapa LED, kamu akan belajar beberapa trik pemograman supaya kode kamu terlihat lebih sederhana:
for() loops - digunakan ketika ingin membuat sebuah fungsi berjalan beberapa kali.

arrays[ ] - digunakan untuk mtengatur beberapa parameter dengan mudah dengan mengelompokannya bersama.

Kebutuhan komponen:

— 1 x Arduino UNO
— 1 x Breadboard
— 8 x LED
— 8 x 330 Ohm Resistor
— 8 x Kabel Jumper

Perakitan:

Rangkaian:

Upload sketch:

Untuk mengisikan program ke board Arduino melalui PC/Laptop dapat menggunakan software Arduino IDE.

Apabila kamu tidak mau menggunakan PC/Laptop untuk mengupload sketch/program ke board Arduino, kamu masih bisa menggunakan handphone Android untuk mengisikan program ke Arduino menggunakan aplikasi Bluino Loader, cara uploadnya pun bisa dua cara melalui USB dengan menggunakan adapter OTG atau melalui Bluetooth.

Cara lain dapat juga upload sketch langsung melalui aplikasi ini ke Arduino melalui USB OTG atau Bluetooth dengan cara menekan ikon upload (tanda panah ke kanan) di bawah.
/*
  02 - 8 x LED

  Membuat delapan LED menyala dengan pola yang berbeda-beda.
*/


int ledPins[] = {2,3,4,5,6,7,8,9};   //membuat sebuah array untuk menyimpan nomor pin untuk 8 LED. 
//sebuah array merupakan kumpulan variabel yang dapat di akses dengan nomor index.
//Sebuah daftar dialam array mempunyai nomor index berurutan dimulai dari 0 yang ditulis didalam tanda kurung [ ]. 
//Lihat contoh penggunaannya pada fungsi pinMode() dibawah. 

void setup()
{
  //Set semua 8 pin sebagai OUTPUT - perhatikan bahwa daftar indeks dimulai dari 0.
  pinMode(ledPins[0],OUTPUT);  //ledPins[0] = 2
  pinMode(ledPins[1],OUTPUT);  //ledPins[1] = 3
  pinMode(ledPins[2],OUTPUT);  //ledPins[2] = 4
  pinMode(ledPins[3],OUTPUT);  //ledPins[3] = 5
  pinMode(ledPins[4],OUTPUT);  //ledPins[4] = 6
  pinMode(ledPins[5],OUTPUT);  //ledPins[5] = 7
  pinMode(ledPins[6],OUTPUT);  //ledPins[6] = 8
  pinMode(ledPins[7],OUTPUT);  //ledPins[7] = 9
}

void loop() {
  
  //Pada loop() ini memanggil beberapa fungsi yang sudah dituliskan sebelumnya.
  //Kamu dapat menonaktifkan pemanggilan beberapa fungsi dengan cara merubah menjadi sebuah comment
  //(dengan menuliskan tanda "//" didepan pemanggilan fungsi dibawah ini).
  
  oneAfterAnother();      //Nyalakan semua LED secara bergantian

  oneOnAtATime();         //Nyalakan LED satu per satu secara bergantian

  pingPong();             //Sama dengan oneOnAtATime() tapi berganti arah ketika nyala LED sampai keujung

  marquee();              //Lampu kejar seperti yang ada dipertunjukan teater

  randomLED();            //Membuat LED-LED berkedip secara acak
}



/**********************
 * oneAfterAnother()
 * 
 * Fungsi ini menyalakan semua LED, ada jeda, dan kemudian semua
 * LED mati. Didalam fungsi ini menggunakan kelebihan dari "for() loop" dan 
 * penggunaan array sehingga meeminimalkan penulisan program. 
/***********************/
void oneAfterAnother()
{
  int index;
  int delayTime = 100; //jeda dalam milliseconds untuk berhenti antara LED
                       //rubah menjadi lebih kecil untuk membuat perpindahan lebih cepat

  //Menyalakan semua LED:  
  for(index = 0; index <= 7; index = ++index)  //langkah pada setiap variabel index dari 0 hingga 7
  {
    digitalWrite(ledPins[index], HIGH);
    delay(delayTime);                
  }                                  

  //Mematikan semua LED: 
  for(index = 7; index >= 0; index = --index)  //langkah pada setiap variabel index dari 7 hingga 0
  {
    digitalWrite(ledPins[index], LOW);
    delay(delayTime);
  }               
}

/***********************
 * oneOnAtATime()
 * 
 * Pada fungsi ini akan menyalakan LED seperti berjalan satu arah. 
 * Membuat tiap LED nyala dan kemudian mati sebelum berpindah 
 * ke LED berikutnya.
/**********************/

void oneOnAtATime()
{
  int index;
  int delayTime = 100; //jeda dalam milliseconds untuk berhenti antara LED
                       //rubah menjadi lebih kecil untuk membuat perpindahan lebih cepat

  for(index = 0; index <= 7; index = ++index)   //langkah pada masing-masing LED, dari 0 sampai 7
  {
    digitalWrite(ledPins[index], HIGH);  //menyalakan LED
    delay(delayTime);                    //jeda untuk memperlambat
    digitalWrite(ledPins[index], LOW);   //mematikan LED
  }
}

/***********************
 * pingPong()
 * 
 * Pada fungsi ini akan menyalakan LED seperti berjalan bulak balik. 
 * Tidak ada jeda antara LED yang amti dengan LED yang berikutnya nyala, 
 * sehingga dapat menciptakan pola smooth. .
  */
/**********************/
void pingPong()
{
  int index;
  int delayTime = 100; //jeda dalam milliseconds untuk berhenti antara LED

  for(index = 0; index <= 7; index = ++index)   //langkah pada masing-masing LED, dari 0 hingga 7
  {
    digitalWrite(ledPins[index], HIGH);  //menyalakan LED
    delay(delayTime);                    //jeda untuk memperlambat
    digitalWrite(ledPins[index], LOW);   //mematikan LED
  }

  for(index = 7; index >= 0; index = --index)   //langkah pada masing-masing LED, dari 7 hingga 0
  {
    digitalWrite(ledPins[index], HIGH);  //menyalakan LED
    delay(delayTime);                    //jeda untuk memperlambat
    digitalWrite(ledPins[index], LOW);   //mematikan LED
  }
}

/***********************
 * marquee()
 * 
 * Fungsi ini akan menirukan nyala LED seperti "lampu kejar" yang
 * ada pada pertunjukan teater..
/**********************/
void marquee()
{
  int index;
  int delayTime = 200; //jeda dalam milliseconds untuk berhenti antara LED

  for(index = 0; index <= 3; index++) //langkah dari 0 hingga 3
  {
    digitalWrite(ledPins[index], HIGH);    //menyalakan LED
    digitalWrite(ledPins[index+4], HIGH);  //lewati empat LED, dan nyalakan LED tersebut
    delay(delayTime);                      //jeda untuk memperlambat perpindahan
    digitalWrite(ledPins[index], LOW);     //mematikan LED
    digitalWrite(ledPins[index+4], LOW);   //lewati empat LED, dan matikan LED tersebut
  }
}

/***********************
 * randomLED()
 * 
 * Fungsi ini akan meyalakan LED secara acak. Dapatkah kamu memodifikasi program
 * sehingga jeda waktunya juga secara acak?
/**********************/
void randomLED()
{
  int index;
  int delayTime;

  index = random(8);  //memilih angka secara acak antara 0 sampai 7
  delayTime = 100;

    digitalWrite(ledPins[index], HIGH);  //menyalakan LED
    delay(delayTime);                    //jeda untuk memperlambat
    digitalWrite(ledPins[index], LOW);   //mematikan LED
}

Cara menggunakan:

Ketika pertama Arduino dinyalakan nyala dari ke delapan LED akan membentuk lima pola nyala yang berbeda-beda secara bergantian, mulai dari nyala led yang bergantian, bergeser samapai nyala secara acak. Kamu dapat memilih salah satu pola saja untuk dijalankan secara terus menerus sehingga terlihat lebih bagus, dengan cara mengedit kode di dalam programnya.

03 - Lampu Lalu Lintas Interaktif

Lampu Lalu Lintas Interaktif

Pada latihan ini kamu akan membuat proyek pertama Arduino yang interaktif karena menggunakan komponen inputan berupa push button untuk mengontrol simulasi lampu lalu lintas.

Push Button: yang digunakan pada kit ini mempunyai empat buah kaki yang sebenarnya hanya dua kaki yang akan terhubung ketika kamu menekan tombol push button, tapi terdapat kaki tambahan sebagai pencabangan.

Kebutuhan Komponen:

— 1 x Arduino UNO
— 1 x Breadboard
— 1 x Push Button
— 5 x LED
— 5 x Resistor 330Ω
— 1 x Resistor 10KΩ
— 9 x Kabel Jumper

Perakitan:

Rangkaian:

Upload sketch:

Untuk mengisikan program ke board Arduino melalui PC/Laptop dapat menggunakan software Arduino IDE.

Apabila kamu tidak mau menggunakan PC/Laptop untuk mengupload sketch/program ke board Arduino, kamu masih bisa menggunakan handphone Android untuk mengisikan program ke Arduino menggunakan aplikasi Bluino Loader, cara uploadnya pun bisa dua cara melalui USB dengan menggunakan adapter OTG atau melalui Bluetooth.

Cara lain dapat juga upload sketch langsung melalui aplikasi ini ke Arduino melalui USB OTG atau Bluetooth dengan cara menekan ikon upload (tanda panah ke kanan) di bawah.
/*
   03 - Lampu Lalu Lintas Interaktif
   
   Membuat simulasi lampu lalu lintas untuk mobil dan penyebrang pejalan kaki.
*/


int carRed = 7;       //lampu untuk mobil
int carYellow = 6;
int carGreen = 5;

int button = 4;       //pin push button

int pedRed = 3;       //lampu untuk pejalan kaki
int pedGreen = 2;

int crossTime =5000;        //waktu untuk pejalan kaki menyeberang
unsigned long changeTime;   //waktu sejak push button ditekan

void setup() {
    pinMode(carRed, OUTPUT);
    pinMode(carYellow, OUTPUT);
    pinMode(carGreen, OUTPUT);
    pinMode(pedRed, OUTPUT);
    pinMode(pedGreen, OUTPUT);
    pinMode(button, INPUT); 
    digitalWrite(carGreen, HIGH);   //nyalakan LED hijau untuk mobil
    digitalWrite(pedRed, HIGH); 
}

void loop() {
  int state = digitalRead(button);
        //memeriksa apakah push button ditekan dan lebih dari 5 detik sejak push button terakhir ditekan
        if(state == HIGH && (millis() - changeTime)> 5000){
               //memanggil fungsi untuk mengubah nyala LED
               changeLights();
        }
}

void changeLights() {
  digitalWrite(carGreen, LOW);      //LED hijau untuk mobil mati 
  digitalWrite(carYellow, HIGH);    //LED kuning untuk mobil nyala
  delay(2000); //jeda selama 2 detik
    
  digitalWrite(carYellow, LOW);     //LED kuning untuk mobil mati
  digitalWrite(carRed, HIGH);       //LED merah untuk mobil nyala
  delay(1000);                      //tunggu 1 detik sampai aman
    
  digitalWrite(pedRed, LOW);        //LED merah untuk pejalan kaki mati
  digitalWrite(pedGreen, HIGH);     //LED hijau untuk pejalan kaki nyala

  delay(crossTime);     //tunggu untuk waktu yang telah ditentukan
    
  //mengedipkan LED hijau untuk pejalan kaki
        for (int x=0; x<10 cargreen="" carred="" caryellow="" catat="" changetime="millis();" class="language-java" code="" delay="" digitalwrite="" high="" hijau="" kaki="" ke="" kembali="" kemudian="" kuning="" lampu="" loop="" low="" mati="" merah="" mobil="" nyala="" pedgreen="" pedred="" pejalan="" pergantian="" program="" sejak="" terakhir="" untuk="" utama="" waktu="" x="">
INPUT_PULLUP: Semua pin pada Arduino dapat difungsikan sebagai input sebagaimana bisa difungsikan sebagai output. Sebelumnya harus dinyatakan terlebih dahulu pin mana yang akan diset sebagai input dengan menggunakan fungsi pinMode(). Pada fungsi pinMode() menggunakan parameter INPUT_PULLUP bertujuan untuk mengaktifkan internal pull-up resistor di dalam IC mikrokontroller secara kode. Dengan begitu pada perakitan hardwarenya tidak memerlukan resistor yang dihubungkan ke tegangan positif untuk tetap menjaga pin dalam kondisi HIGH ketika push button tidak ditekan.

Cara menggunakan:

Ketika pertama kali dinyalkan LED untuk pejalan kaki yang menyala warna merah dan LED untuk mobil yang menyala warna hijau, artinya mobil yang melintas boleh terus melaju, ketika pejalan kaki hendak menyebrang menekan push button akan merubah LED untuk mobil menjadi yang nyala kuning kemudian merah, sebaliknya dengan pejalan kaki LED hijau yang nyala artinya mobil harus berhenti dan pejalan kaki boleh menyebrang sampai selesai, hingga beberapa saat nyala LED akan kembali pada kondisi awal.

Daftar Komponen

Arduino Kit Pemula



Arduino Kit Pemula dilengkapi dengan berbagai komponen elektronik yang siap mendukung kamu untuk membuat proyek-proyek Arduino menjadi lebih menarik. Kamu dapat mencoba merangkai satu persatu proyek Arduino dari setiap latihan menggunakan komponen yang ada pada kit ini. Untuk mendapatkan Arduino Kit Pemula bisa kamu dapatkan disini.

Arduino — sebuah sistem minimum yang akan menjadi otak dari semua proyek yang akan kamu buat.
Breadboard — sebuah papan percobaan dimana kamu dapat membangun berbagai rangkaian elektronik tanpa harus menyolder dari satu kaki komponen ke kaki komponen lainnya, untuk menghubungkannya hanya cukup menancapkannya pada lubang dari setiap barisnya.
Kontruksi bagian dalam pada sebuah breadboard terlihat seperti pada gambar, dari setiap baris lubang 1 - 30, 5 lubang yang berlabel a - e terhubung semua, begitu juga 5 lubang f - j terhubung semua. Pada bagian kedua sisi lubang yang terdapat label - (negatif) dan + (positif) terbung semua dari ujung kiri sampai ujung kanan. 

Kabel jumper — digunakan untuk menghubungkan tiap kaki komponen yang berjauhan pada rangkaian breadboard, dan untuk menghubungkan dari kaki komponen ke papan Arduino. 


Light Emitting Diode (LED) — merupakan tipe dioda yang dapat berpendar/bercahaya ketika dilalui arus listrik. Seperti semua tipe dioda, arus listrik hanya mengalir satu arah melalui komponen ini. Kamu sering menjumpai LED sebagai indikator pada peralatan elektronik.
Kaki anoda, yang biasanya dihubungkan dengan tegangan positif memiliki kaki yang lebih panjang, sedang kaki katoda ukurannya lebih pendek. 

LED RGB — adalah sebuah LED yang di dalamnya terdapat tiga nyala LED berwarna dasar red-green-blue (merah-hijau-biru), perpaduan dari tiga warna tersebut dengan tingkat kecerahan yang berbeda dapat menghasilkan semua kombinasi warna. 


Liquid Crystal Display (LCD) — merupakan media penampil alfanumerik yang menggunakan kristal cair sebagai medianya. LCD tipe ini terdapat dalam beberapa ukuran dan bentuk. Yang digunakan pada Kit ini mempunyai 2 baris dengan 16 karkter tiap barisnya. 


Buzzer — merupakan komponen elekronika yang berfungsi merubah getaran listrik menjadi getaran suara. Terdapat dua tipe buzzer yaitu buzzer aktif (memproduksi getaran sendiri hanya dengan diberi tegangan 5V) dan buzzer pasif (membutuhkan simulasi pulsa tegangan untuk menghasilkan getaran suara), pada Kit ini menggunakan active buzzer 5V. Kamu dapat menggunakan buzzer untuk menghasilkan music yang sederhana. 


Resistor — berfungsi untuk menghambat aliran listrik pada rangkaian, sehingga dapat menghasilkan perubahan arus dan tegangan. Nilai resistor dinyatakan dalam satuan Ω (ohm). Susunan cincin warna yang melingkar pada bodi resistor menunjukan nilai hambatanya. 


Photoresistor — (disebut juga sebagai LDR - lightdependent resistor) sebuah variabel resistor yang nilai hambatannya bergantung dari intensitas yang diterima pada permukaan sensor tersebut. 


Potensiometer — adalah sebuah resistor yang nilai hambatannya dapat diatur sesuai posisi putaran knob. Ketika pada kedua sisi kaki potensiometer diberi tegangan ground dan positif 5V, maka pada kaki tengahnya akan mengeluarkan variabel tegangan dari 0 - 5V sesuai dengan posisi putaran knob.


Push button — adalah sebuah saklar yang menghubungkan arus pada suatu rangkaian ketika knobnya ditekan. Saklar sangat cocok dipasang pada pin digital input untuk mendeteksi sinyal on/off.
Servo — adalah motor yang mempunyai gearbox dan dapat berputar dengan posisi yang presisi sesuai yang diperintahkan, untuk jenis ini hanya bisa berputar 180 derajat. Putarannya dapat dikontrol dengan memberikan pulsa tegangan dari analog output Arduino, pulsa tegangan tersebut yang memerintahkan servo untuk berputar pada posisi tertentu.


Modul relay — pada dasarnya relay adalah sebuah saklar yang dikontrol secara elektronik, untuk mengubah kondisi saklar menjadi on atau off menggunakan arus listrik yang dikenakan pada lilitan magnet di dalamnya. Pada modul relay ini selain terdapat komponen relay sudah dilengkapi juga dengan komponen tabahan seperti led sebagai indikator, transistor sebagai pengendali, dan terminal, sehngga mudah untuk menggunakannya bersama Arduino dengan tegangan kerja 5V. 


DHT11 — merupakan sensor untuk mengukur suhu dan kelembapan udara sekitar. Output yang keluar dari sensor ini sudah berupa data, sehingga memerlukan penggunaan library pada sketch programnya. Untuk membaca data dari sensor ini hanya memerlukan satu sinyal pin digital dengan pembacaan data tiap 2 detik sekali, serta pin VCC (Power 5V) dan GND (Ground).


Modul Ultrasonik — dapat berfungsi sebagai sensor jarak untuk mengukur jarak dari 2cm - 400cm dan memiliki tingkat akurasi sekitar 3mm. Pada modul ini terdapat sensor ultrasonik penerima, pemancar dan rangkaian kontrol. Hanya terdapat empat pin untuk menghubungkannya dengan Arduino: VCC (Power 5V), Trig (Trigger), Echo (Receive), dan GND (Ground). 


Kabel USB — berfungsi untuk menghubungkan antara Arduino Uno dengan perangkat komputer atau Android (perlu OTG adapter), sebagai jalur pemograman. Melalui kabel USB ini juga berfungsi untuk memberikan sumber tegangan untuk setiap rangkaian proyek yang terhubung dengan Arduino.